Selasa, 22 Desember 2015

Esai - "Prihatin"


" Prihatin "


Kenapa orang mencari uang sebanyak-banyaknya,
menumpuk harta benda ndak habis-habis, dan tak henti-hentinya mengejar kekuasaan. Karena mereka pikir hanya itu yang bisa membuat mereka hidup bahagia.
Padahal sederhana saja. Semakin kita lapar maka semakin nikmat kita makan, sebab lauk yang paling nikmat itu bernama "lapar". Nikmat dan lezat itu ketika sudah lama tidak terjadi, suatu hari terjadi dan itu membuat kita seneng ndak karu-karuan.
Sama halnya saat kita berpuasa. Berjam-jam kerongkongan kita kering, perut kosong, badan lemes. Dan momentum nikmat itu berlangsung ketika seteguk teh hangat manis membasahi kerongkongan saat berbuka. Cukup seteguk saja, nikmatnya luar biasa. Tanpa harus di jejali sepotong pizza, anggur, semangka atau sekotak kue nastar macam rasa.
Tetaplah prihatin dalam keberadaan.
Dan tetaplah 'berpuasa' dalam keberlimpahan.



@MuhammadonaSetiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar