Kamis, 02 Juli 2015
Esai - "Mengajak bukan mengejek"
" Mengajak bukan mengejek "
Dakwah itu bisa berhasil pada dasarnya dikarenakan oleh dua faktor. Yang pertama, adanya niat yang tulus. Hal tersebut persis seperti yang di lakukan oleh baginda nabi Muhammmad SAW yang begitu tulus mencintai umatnya. Dalam berdakwah, beliau mengajak umatnya untuk masuk islam dengan cara yang lembut dan santun. Sehingga tidak ada paksaan, tidak ada intimidasi ketika umat bersedia untuk bersyahadat masuk islam. Begitu pun dengan apa yang di lakukan oleh para Walisongo kepada negeri ini. Mereka (para wali) sangat menyayangi bangsa ini, sehingga nusantara dirayu-rayu dengan penuh kelembutan dan kemesraan agar mau masuk agama Islam. Bila ada kalangan yang menolak, tetap saja disayangi, dan di hormati.
Sekalipun orang-orang tersebut enggan masuk Islam, tapi bila di antara mereka ada yang sedang sakit, ia tetap dijenguk, di bawakan obat dan di doakan. Kalau orang tersebut sedang membangun rumah, maka Walisongo pun mengerahkan para santrinya untuk membantu menyumbang tenaga. Dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan para wali Allah dalam hidup bermasyarakat. Bahkan, kepada pihak-pihak yang tidak hanya menolak agama Islam, tapi juga menghina sekalipun, Walisongo tetap bersikap ramah.
Yang kedua, karena satu kata satu perbuatan. Walisongo membawa ajaran agama Islam ke nusantara, tentu kesembilan alim ulama tersebut harus menjadi pihak pertama yang mempraktekkan.
Agama Islam adalah agama anugerah untuk umat manusia, maka para wali tersebut selalu berusaha praktek menjadi anugerah bagi umat manusia di lingkungan sekitarnya.
Semuanya dimanusiakan, tidak ada yang di bedakan karena Walisongo mempraktekkan INTI dari ajaran agama Islam yaitu; rahmatan lil ‘alamin bukan rahmatan lil muslimin.
Maka perlu di garis bawahi, jika konteksnya lil 'alamin berarti merahmati semuanya tanpa ada kecuali. Dan hal itulah yang senantiasa di amalkan baik oleh kanjeng nabi maupun para wali.
Jadi keberhasilan dakwah islam yang di emban oleh para utusan Allah di dasari atas 2 hal, yaitu niat yang tulus dan satu kata satu perbuatan dalam mengamalkan konsep rahmatan lil 'alamin. Bahwa agama islam adalah anugerah bukan musibah, dakwah islam pun di lakukan dengan cara mengajak bukan mengejek, merangkul bukan memukul, mengiring bukan menggiring serta menggandeng bukan menempeleng.
Sragen, 12 Juli 2015
@MuhammadonaSetiawan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar