Minggu, 30 Agustus 2015

Esai - "Setengah Syahadat"

" Setengah Syahadat "


Saya adalah seorang muslim. Tuhan saya adalah Allah SWT yang Esa. Junjungan sekaligus idola saya adalah baginda Nabi Muhammad SAW. Namun mohon maaf dengan sangat, saya bukanlah orang NU, bukan Muhammadiyah, bukan MTA, LDII, Jahulah, Jamaah Tabligh dan juga bukan termasuk golongan/aliran yang lainnya. Saya hanya bersaksi dan mengimani Allah dan rasulNya saja. Namun sungguh saya sangat mencintai dan menghormati saudara-saudaraku semua, apapun golongannya, apapun latar belakangnya. Entah dia NU, Muhammadiyah atau apapun "merk" nya saya tidak peduli. Bagi saya mereka adalah sama dan saudara, dan saya berusaha untuk mencintai mereka semua.

Demikian pula kepada teman/saudara yang tidak seagama, saya pun mencintai mereka tanpa membedakan. Baik dia pemeluk agama kristen, hindu, budha atau konghucu, saya tulus mencintainya. Bahkan orang yang tidak beragama sekalipun atau orang bilang "abangan", saya juga akan mencintainya. Lohh kok begitu, apa nggak salah tuh! Masak orang nggak punya agama di cintai, kan dia nggak percaya kalau tuhan itu ada, jadi orang model kayak begini nggak pantes untuk di cintai.

Orang abangan atau orang yang tidak beragama dan tidak mengakui tuhan itu ada, sebenarnya dia sudah melaksanakan setengah dari syahadat. Kok bisa, maksudnya bagaimana? Begini; bunyi kalimat syahadat pertama adalah "Asyhadu alla ilaha illalah" yang artinya aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Jika ada orang yang menganggap tuhan itu tidak ada maka orang tersebut telah mengucap; "Asyhadu alla ilaha" yang artinya aku bersaksi bahwa tiada tuhan. Bukankah ungkapan tersebut merupakan setengah dari kalimat syahadat?? Lalu bagaimana mungkin saya tidak mencintainya, karena orang yang menganggap tuhan itu tidak ada, secara tidak langsung mereka pun telah "setengah" bersyahadat.

Jadi tolong jangan membencinya, jangan memusuhinya, apalagi menuduh sesat mereka. Kalau mereka di benci, di musuhi justru mereka akan "lari" menjauh dari syahadat. Tugas kita hanyalah satu, mengajak mereka dengan penuh cinta dan kelembutan, tanpa paksa dan dakwa agar mereka mau dan sedia "melanjutkan" kalimat syahadatnya, menjadi "Asyhadu alla ilaha illalah wa Asyhadu anna Muhammadarasullullah". Dengan begitu mereka InsyaAllah akan "komplit" bersyahadat. Bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul utusan Allah. Cintailah mereka, rangkullah mereka semua tanpa memandang siapa dia, apa agama dan golongannya. Islam adalah kata kerja, bukan kata benda yang kaku, ia "luwes" bisa masuk dan menyentuh pada ruang apa saja.


Oleh
@MuhammadonaSetiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar