Kamis, 24 September 2015

Cermin - "Bardan dan Tuhan" #2

" Bardan dan Tuhan " #2


" Tuhan, saya pengen curhat padaMu"
" Ada apa Bar?"
" Kenapa, akhir-akhir ini saya dapat musibah terus, seakan nggak ada habisnya"
" Musibah apa tho Bar?"
" Lohh, emang sampeyan ndak tahu, kan semua terjadi atas kehendakMu"
" Iya Aku tahu, tapi yang kamu maksud musibah itu yang mana?"
" Sebulan yang lalu, istri saya Kau ambil (meninggal dunia), belum hilang rasa dukaku, hari ini saya jatuh dari motor, tangan kiri saya patah".
" Ohh,.."
" Engkau tidak kasihan pada saya Han!"
" Bar, Aku kan dari dulu sudah bilang; semua yang asalnya dariKu maka pasti kembali jua padaKu (Ilaihi roji'un). Istrimu milikKu bukan?"
" Iya Han."
" Anakmu punya siapa?"
" Punya sampeyan juga."
" Harta bendamu, rumahmu, seluruh yang melekat padamu itu punya siapa?"
" Ya sama, milik Tuhan juga."
" Kalau semua itu milikKu, dan Ku ambil sewaktu-waktu boleh nggak?".
" Ya boleh, wong punyane sampeyan kok."
" Jadi apa Aku salah kalau mengambil yang milikKu sendiri?"
" Nggak."
" Begini Bar, sebenarnya bagiKu tidak ada yang namanya musibah."
" Maksudnya Han..."
" Kalau kamu bisa mencari alasan untuk terus bersyukur atas kehendak apapun dariKu, maka kamu tidak akan mengenal yang namanya musibah."
" Kok bisa begitu Han?"
" Saat istrimu meninggal, kamu tetap bisa bersyukur bahwa anak-anakmu belum ku "ambil", mereka masih hidup dan menjadi penyemangat hidupmu untuk melanjutkan hidup. Doakan istrimu agar kelak kalian bisa berkumpul lagi di jannahKu.
" (Bardan berkaca-kaca)."
" Ketika kamu jatuh dari motor kemarin dan tangan kirimu patah, kamu tetap harus bersyukur, karena cuma tangan kiri yang patah, sedang leher dan kakimu masih utuh, sehingga kamu masih bisa berjalan.
" (Bardan menangis tersedu)."
" Bar, carilah terus alasan untuk bersyukur, atas apapun ketentuan dariKu. Niscaya hidupmu hanya terisi oleh untung, untung dan untung."
" Iya Han, terimakasih." (Bardan sesenggukan)
" Akulah Maha memberi yang di minta/ sangka oleh hamba-Ku, ketika kau minta kuatkan hamba Tuhan, maka Aku kuatkan engkau. Ketika kau berucap, kenapa hidupku susah dan terus kena musibah, maka Aku pun memberi yang kau ucap, yaitu susah dan musibah."
" (Pecah tangis Bardan)."
" Mintalah dan sangkalah Aku dengan yang baik-baik, maka baik-baik pula yang akan kau dapatkan."
" Terimakasih Tuhan, (Bardan menengadahkan tangan)).



@MuhammadonaSetiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar